SUSNO BENAR KELUAR TAHANAN

Diposting oleh SAMARINDA BLOG ZINE | 00.02 | , | 0 komentar »

JAKARTA  -  Siapa sebenarnya lima tahanan di Rumah Tahanan Markas Komando (Rutan Mako) Brimob, Kepala Dua, Depok, Jawa Barat yang sering keluar tahanan sebagaimana disebutkan Gayus Tambunan, hingga kini belum jelas. Susno Duadji yang menghuni salah satu sel tahanan di situ, membantah jika telah mendapatkan perlakuan istimewa seperti yang diperoleh Gayus.
Pihak kepolisian yang saat ini menyidik kasus penyuapan gayus terhadap Kepala Rutan Mako Brimob Kompol Iwan Setiawan dan delapan anak buahnya pun belum mengonfirmasi pengakuan Gayus.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gayus mengaku meninggalkan rutan karena ikut-ikutan. Selama menjalani masa penahanan di Rutan Mako Brimob, lanjut Gayus, ada lima orang tahanan yang juga sering keluar meninggalkan sel. Namun dia tidak merinci lima tahanan yang dimaksud. ”Saya hanya ikut, saya tidak mikir macam,” akunya di depan majelis hakim PN Jakarta Selatan diketuai Albertina Ho.
Dengan keluar rutan dan bertemu keluarga, Gayus merasa bisa menjadi hiburan baginya. ”Karena yang ada di pikiran saya refreshing. Saya stres, Bu hakim,” tutur Gayus.
Persoalannya jadi panjang karena Gayus pergi ke Bali. ”Untuk tidak memperpanjang polemik, yang di Bali itu betul saya,” tutur Gayus, usai sidang. Namun mantan pegawai golongan III A Ditjen Pajak itu bungkam saat dicecar motif dia pergi ke Bali.
Gayus tertangkap oleh jepretan dua fotografer media cetak ibu kota saat asyik menonton turnamen tenis internasional Commonwealth Bank Tournament of Champions 2010, di Nusa Dua, Bali.
KELUAR SAKIT
Susno Duadji pun meradang ketika disebut-sebut sering keluar dari Rutan Mako Brimob, sebagaimana diungkapkan Gayus.
Ketika dikatakan bahwa sumber yang menyebut Susno sering keluar dari tahanan di Rutan Mako Brimob adalah Kompol Iwan Setiawan, Susno meragukannya.       “Iwan dalam BAP-nya (berita acara pemeriksaan, Red) tidak pernah ngomong kayak gitu," bantah Susno di sela menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.  Dia bahkan menyatakan telah menanyakan hal itu secara langsung ke Iwan.
Mantan Kabareskrim Mabes Polri itu menegaskan, dirinya tidak tahu-menahu dengan aktivitas Gayus yang sering meninggalkan rutan. Termasuk ketika Gayus keluyuran hingga ke Bali. "Ruang tahanan saya itu jauh (dengan ruang tahanan Gayus). Jadi saya nggak tahu," tegas Susno.
Ditanya kemungkinan dia dijadikan saksi untuk kasus Gayus tersebut, Susno menyerahkan kepada penyidik. Namun, menurut dia, seharusnya seorang saksi adalah yang melihat secara langsung. "Saya nggak bisa menyaksikan, jadi nggak bisa jadi saksi. Tapi kalau penyidik mau jadikan saya saksi, ya terserah," papar Susno.
Saat wartawan meminta penegasan bahwa dirinya juga menerima fasilitas sering keluar rutan, Susno hanya berujar, "Saya seorang jenderal. Tidak pernah mengulangi perkataannya.”
Kuasa hukum Susno, Henry Yosodiningrat juga menegaskan, kliennya tidak mengetahui tentang aktivitas Gayus itu. Bahkan jika mengetahui, Susno tidak mungkin membiarkan Gayus meninggalkan rutan. "Ketemu hanya saat Jumatan, karena jamaah. Itu juga hanya berpapasan," kata Henry.
Dia menegaskan, kliennya meninggalkan sel tahanan hanya untuk keperluan tertentu. Misalnya untuk menjalani persidangan atau saat menghadiri uji materi UU Perlindungan Saksi dan Korban di Mahkamah Konstitusi (MK) yang diajukannya. "Juga pernah keluar untuk ke dokter gigi, tapi itu juga hanya sebentar," tambah Henry.
Dalam kesempatan sebelumnya, pihak Susno juga membantah memberikan uang suap Rp 10 juta kepada Kompol Iwan agar bisa meninggalkan rutan.
TAK MAU BEBER
Sementara itu Mabes Polri menargetkan dalam waktu dekat berkas Gayus dan sembilan polisi penjaga Rutan mako Brimob Kelapa Dua Depok Jawa Barat yang juga dijadikan tersangka segera dilimpahkan ke Kejaksaan Agung.
Karena itulah Polri meminta masyarakat ikut serta dalam penanganan itu. Yakni memberikan informasi-informasi  yang dapat membantu polisi dalam menangani kasus itu.
‘’Kita akan tindak lanjuti, jangan hanya berdasarkan asumsi, ini kira-kira ada otaknya, kalau memang ada informasinya silakan berikan ke kita. Kita masih mendalami dalam penyidikan baik dari anggota polrinya yang terlibat, maupun yang bersangkutan dan saksi-saksi lain yang terkait,’’ ujar Kabareskrim Polri Komjen (pol) Ito Sumardi usai salat Iduladha di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Rabu (17/11).
Meskipun polri menetapkan Gayus sebagai tersangka, Ito meminta masyarakat tak menuduhkan semua kesalahan pada Gayus. Menurutnya, semua harus didudukkan pada proporsi masing-masing. ‘’Jadi semua intinya, semua informasi dari masyarakat apa pun informasinya akan kita tindak lanjuti dan kita berterima kasih, tapi jangan memfitnah orang, jangan menzalimi orang. Jadi kalau memang ada jangan hanya berpikir pasti ini ada kaitannya dengan ini, kaitan dengan ini. Berikan buktinya,’’ paparnya.
‘’Sekarang ini kita sudah mempunyai bukti-bukti kepergian Gayus, dengan pesawat apa, pakai apa. (Tapi) Itu kan untuk konsumsi di peradilan nanti,’’ tutur Ito.(zu/fal/kum/jpnn)

0 komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...